BAZNAS Kota Bekasi menyalurkan zakat Rp1.713.950.000 miliar kepada 2.000 siswa/i Madbtidaiyah (MI), 1.130 siswa/i Madrasah Tsanawiyah (MTs), 635 siswa/i Madrasah Aliyah (MA), 302 Raudhatul Athfal (RA), 245 Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), di Kantor BAZNAS Kota Bekasi, Kamis, 6 Agustus 2020.
Ketua Panitia Dr. KH. Muhammad Aiz mengatakan, pendistribusian zakat kali ini berlangsung sederhana, tidak melibatkan ratusan mustahik seperti biasa. TPQ dan RA diwakili masing-masing delapan orang, MI, MTs, MA masing-masing dua orang, serta seluruh pengurus Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Kemenag Kota Bekasi.
“Semuanya dilakukan dalam rangka ikhtiar menghindari risiko penyebaran virus korona,” kata dia.
Selain membatasi kerumunan, BAZNAS Kota Bekasi juga menyalurkan bantuan lewat rekening bank kepada RA dan TPQ. Bank yang bekerjasama adalah Mega Syariah. Sedangkan bantuan untuk madrasah, kami bekerjasama dengan BJB Syariah, yang telah memasukkan Rp1,2 sekian miliar ke dalam 3.765 amplop.
“Untuk madrasah tahun ini masih manual, karena masih ada beberapa kendala teknis yang semoga bisa diselesaikan sehingga tahun depan bisa via transfer agar bisa memenuhi asas akuntabilitas publik,” lanjut Aiz.
Ketua BAZNAS Kota Bekasi H. Paray Said mengatakan, sudah lebih dari Rp3 miliar dana zakat yang disalurkan BAZNAS Kota Bekasi untuk kepentingan pengembangan agama. Mulai dari MI, MTs, MA, RA, TPQ, guru ngaji, guru ponpes, santri ponpes, amil jenazah, khotib jum’at, benah mushala, dan lainnya.
“Bahkan ini sudah tahun ke tujuh bantuan untuk santri madrasah,” kata dia.
Paray juga menyinggung Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh), lembaga yang berada di bawah naungan Kemenag Kota Bekasi yang mengorganisir Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) dan Majelis Taklim (MT), yang sejak dua tahun terakhir tak pernah menyetorkan zakat fitrahnya melalui BAZNAS Kota Bekasi.
Termasuk program 1 Rumah Dhuafa 1 Sarjana yang tahun ini akan meluluskan 12 mahasiswa dari FAI Unisma Bekasi. Saat ini, kata Paray, ada 60 mahasiswa binaan BAZNAS Kota Bekasi yang dikuliahkan secara gratis. Mereka adalah siswa/i berprestasi yang berasal dari kalangan dhuafa.
Plt. Kepala Kemenag Kota Bekasi H. Shobirin, S.Ag, M.Si mengapresiasi kepedulian BAZNAS terhadap kesejahteraan asatidz di Kota Bekasi. Ia berharap apa yang telah diberikan menjadi dorongan untuk mengabdi lebih ikhlas demi mengembangkan lembaga keagamaan dalam rangka menyiapkan generasi saleh/ salehah.
Hal itu Shobirin katakan sebab menurut dia kondisi generasi saat ini cukup memprihatinkan. Di sejumlah lapas yang sempat ia kunjungi, rata-rata penghuninya adalah remaja/ usia SLTP. Selain kenakalan, yang cukup mengkhawatirkan beberapa kalangan remaja juga terindikasi radikal.
Problem lainnya, kata Shobirin, adalah kemiskinan yang di masa COVID-19 ini kian parah. Ia memaparkan bahwa 20% masyarakat Indonesia penghasilannya hanya 600 kg beras dalam setahun, atau 1 bulan hanya 20 dollar. Mereka mengkonsumsi makanan kurang dari 500 kalori, dan banyak yang putus sekolah.
“PR kita adalah bagaimana memunculkan masyarakat muslim Kota Bekasi yang cerdas. Makanya menurut saya program 1 Rumah Dhuafa 1 Sarjana ini luar biasa,” jelasnya.
Ketua Pokjawas H. Abidin, M.Pd mengatakan, bantuan yang diberikan kepada siswa/i madrasah tahun ini lebih bermakna. Sebab tingkat kebutuhan mereka lebih tinggi, terutama untuk keperluan belajar jarak jauh (BJJ). Banyak cerita di sekitar kita siswa/i tak dapat mengikuti BJJ karena tidak memiliki akses belajar.
“Semoga bantuan ini bisa membantu dunia pendidikan agama yang juga terdampak pandemi ini,” kata dia.
Salah seorang penerima bantuan dari MA Annida Al Islamy, Yudistira, 16 tahun, menjelaskan bahwa sudah dua bulan ia melakukan KBM secara BJJ. Pihak sekolah, kata dia, memfasilitasi penggunaan lab komputer bagi siswa/i yang tidak memiliki akses ponsel/ kuota.
Siswa yang tinggal di Jl. KH. Muchtar Thabrani RT 04 RW 04 Kel. Perwira, Bekasi Utara, ini mengaku pola belajar dengan tatap muka dan jarak jauh sangat berbeda. Ia akan memanfaatkan bantuan yang diberikan BAZNAS Kota Bekasi untuk keperluan-keperluan pendidikan seperti beli kuota dan lainnya. (sbi)