Bekerjasama dengan Arsyada Yadaka Indonesia yang menjadi bagian dari Perkumpulan Bekam Indonesia (PBI), BAZNAS Kota Bekasi menggelar pelatihan bekam dan ruqyah di Aula Multazam Islamic Centre KH Noer Alie Bekasi, Sabtu-Minggu, 29-30 Agustus 2020.

Ketua BAZNAS Kota Bekasi H. Paray Said mengatakan, pelatihan yang diikuti 40 peserta dari 12 kecamatan tersebut bertujuan melestarikan metode penyembuhan ala Rasulullah SAW. Oleh karena itu, syarat utama menjadi peserta adalah lancar membaca Al-Qur’an.

“Mereka yang mengikuti pelatihan ini adalah tokoh agama seperti DKM atau guru ngaji, tiga orang dari masing-masing kecamatan. Kami berharap, para tokoh masyarakat ini bisa punya kompetensi tambahan yang bermanfaat bagi dirinya dan warga sekitarnya,” ujarnya.

Paray menjelaskan, selain dibekali pengetahuan dari ahlinya, peserta juga akan mendapat seperangkat perlengkapan bekam, agar bisa segera mempraktikkan ilmunya sepulang pelatihan. Ia juga berpesan untuk tidak memasang tarif dan meniatkan membantu sesama.

Selama dua hari para peserta mendapatkan tujuh materi; fakta ilmiah bekam, thibb nabawi sebagai pengobatan utama, teori bekam, perlengkapan bekam dan cara penggunaannya, praktik bekam (langkah-langkahnya), cara membersihkan alat bekam, dan titik-titik bekam.

Trainer Bekam Nasional H. Slamet Widodo menyampaikan, bekam adalah proses mengeluarkan darah statis (toksin/ racun) yang berbahaya dalam tubuh dengan jalan penghisapan atau perlukaan ringan pada kulit bagian luar yang menurut Yusuf Qardhawi hukumnya fardhu kifayah.

Slamet kemudian menyebutkan beberapa hadis keutamaan bekam, di antaranya; “Rasulullah pernah bercerita tentang malam saat beliau diisra’kan, bahwa beliau tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka memerintahkannya: perintahkan umatmu berbekam.”

Hadis tersebut diriwayatkan Tirmidzi No 2053, Ibnu Majah No 3477, Syaikh Albany No 5671. Ada juga hadis riwayat Ahmad No 12906, Bukhari No 5371, Muslim No 1577, dan Tirmidzi No 1278 yang berbunyi; “Sesungguhnya pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah.”

Pengasuh Ponpes Darul Hikmah Ponorogo tersebut menjelaskan, ada sembilan perlengkapan bekam standar. Mulai dari skort/ apron/ celemek dan tutup kepala, baju klien, kacamata, minyak zaitun, alkohol 70%, clorin 5,25%, kasa steril, alat cukur rambut, dan tempat sampah.

Pasca pelatihan, beberapa peserta langsung mendapat pasien di sekitar rumah mereka. Mereka berhasil mempraktikkan ilmu yang telah didapat. Arsyada Yadaka Indonesia berjanji akan terus mengawal perkembangan peserta pelatihan, terutama untuk konsultasi teknis. (sbi)