Dalam rangka evaluasi hasil UAS semester genap, BAZNAS Kota Bekasi mengumpulkan mahasiswa program 1 Rumah Dhuafa 1 Sarjana angkatan kedua, ketiga, keempat, sebanyak 48 orang, berikut orangtua mereka, pada Selasa (29/9) dan Rabu (30/9) secara bergelombang, tiga kali pertemuan.

Ketua BAZNAS Kota Bekasi H. Paray Said menekankan agar mahasiswa memprioritaskan belajar agar berprestasi secara akademik. Aktivitas membantu orangtua, berorganisasi atau membantu di BAZNAS tidak semestinya mempengaruhi nilai Indeks Prestasi (IP) yang tiap semester.

Paray juga meminta peran aktif orangtua untuk memantau putra-putri mereka. Bila tampak jarang belajar, ia meminta orangtua untuk mengingatkan. Bahkan evaluasi perkembangan mahasiswa yang menghadirkan orangtua bakal diintensifkan jadwalnya menjadi tiga bulan sekali.

“Dari 48 mahasiswa, termasuk angkatan pertama, ada 13 orang yang nilai IP semesternya di bawah 3.5 dan ada 7 orang yang nilai IP semesternya 4. IP 3.0 bagi mahasiswa BAZNAS sama sekali tidak aman. Itu rendah. Idealnya, IP mahasiswa penerima beasiswa minimal ya 3.5 ke atas,” tegasnya.

Peraih IP 4.00 adalah Annie Faridha Farachdina, Aprilianti Dwi Cahyani, Mitha Restianah, dan Fuji Rahayu (angkatan pertama, semuanya Unisma), Famelia Juniyati (angkatan kedua, Al Marhalah), Maula Maulidiah (angkatan ketiga, Unisma), dan Siti Nurajijah (angkatan keempat, Al Marhalah).

Dalam kesempatan itu, penaggungjawab program 1 RD 1 S Dr. KH. Muhammad Aiz membacakan nilai mahasiswa satu per satu. Dari semester pertama sampai terakhir, kemudian dikomparasikan apakah ada kenaikan atau penurunan. Mahasiswa diminta menjelaskan bila terjadi penurunan Indeks Prestasi.

Dari hasil dialog, rata-rata mereka yang IP semester 6 (bagi angkatan 2), 4 (bagi angkatan 3), dan 2 (bagi angkatan 4) menurun, mengeluhkan skema belajar daring: ada dosen yang tidak pernah mengajar sama sekali, komunikasi terhambat karena faktor teknis, dan proses belajar tidak leluasa.

Maka untuk kedua kalinya BAZNAS Kota Bekasi memberikan bantuan paket internet kepada 48 mahasiswa 1 Rumah Dhuafa 1 Sarjana senilai Rp150 ribu; total Rp7,2 juta. Karena sudah cukup difasilitasi, mahasiswa diminta untuk lebih rajin belajar dan aktif di kesempatan diskusi. (sbi)