Pj Wali Kota Bekasi R Ruddy Gandakusumah mengatakan, BAZNAS adalah lembaga publik, sehingga berjalan tidaknya lembaga ini bergantung pada kepercayaan masyarakat. Ruddy menyampaikan terima kasih kepada segenap Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Pemkot Bekasi yang telah membayarkan zakatnya melalui BAZNAS Kota Bekasi.
“Meski sebenarnya potensi per bulannya bisa sampai Rp1 miliar,” kata dia. Untuk itu, pihaknya akan terus mendorong OPD yang belum optimal dalam pembayaran zakat profesi. Ruddy menyampaikan komitmennya selama menjabat Wali Kota Bekasi akan membantu BAZNAS Kota Bekasi, sehingga bisa menjadi BAZNAS percontohan di Jawa Barat dan bahkan nasional.
Sementara Ketua BAZNAS Kota Bekasi H. Paray Said menyampaikan, untuk benah mushala dan rutilahu, karena latarbelakang programnya adalah sosial, maka bantuan BAZNAS Kota Bekasi bersifat stimulan. Dan sejauh yang pernah dilaksanakan, warga setempat selalu memberikan support dana maupun tenaga secara swadaya manakala ada kekurangan dalam proses rehab.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 18 April 2018 di Islamic Centre tersebut merupakan bagian dari persiapan menyambut Ramadan. “Agar ketika dipakai buat tarawih, khotmil qur’an, mushalanya nyaman. Ibadah jadi semangat dan khusyu,” kata Paray. Anggaran benah mushala sendiri Rp10 juta per mushala, sedangkan rutilahu Rp17,5 juta per rumah.
Secara teknis, untuk program benah mushala, jumlah mushala di dua kecamatan dipegang oleh seorang penanggungjawab dari staf pelaksana BAZNAS Kota Bekasi dan dibantu oleh Ketua UPZ setempat. Target rampungnya sebelum masuk bulan puasa. Begitu pula dengan rutilahu yang ditargetkan kelar selama dua minggu dan diakhiri dengan laporan pertanggung jawaban. (sbi)