Hubungan baik yang dibina oleh BAZNAS Kota Bekasi dengan BTN Syariah KCS Bekasi sejak 2013 menjadi inspirasi bagi jajaran BTN Syariah se-Indonesia. Hal itu mengemuka dalam webinar bertajuk “Mengembangkan Kemitraan Layanan Zakat, Infak, Sedekah dengan Produk BTN Syariah Bersama BAZNAS” pada Jum’at, (18/6).
Manager BTN Syariah KCS Bekasi Nanang Widyantoro mengatakan, lembaga yang ia pimpin berkomitmen meningkatkan kerjasama dengan lembaga keislaman yang ada di Kota Bekasi; mulai dari unsur pesantren, masjid, badan pengelola haji, termasuk dengan lembaga pengelola zakat.
“Sejak 2013 kerjasama kami dengan BAZNAS, atau waktu masih BAZDA Kota Bekasi, baru sebatas penempatan dana. Tetapi saat ini sinerginya semakin signifikan, mulai dari kerjasama penyaluran dana beasiswa santri, penyaluran gerobak, penyaluran masker dan alat kebersihan, dan penyaluran guru ngaji dan amil jenazah,” ujarnya.
Nanang berharap potensi zakat nasional yang belum tergarap mampu ditangkap jajaran BTN Syariah di seluruh Indonesia; bagaimana perbankan ke depan juga menjalankan peran literasi bagi nasabahnya agar sadar zakat, infak, sedekah. Bahkan, untuk menunjukkan komitmennya, BTN Syariah menyanggupi siap membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ).
Ketua BAZNAS Kota Bekasi Ismail Hasyim mengatakan, ada dua pendekatan untuk bisa mengoptimalkan penghimpunan zakat, yaitu pendekatan regulatif dan pendekatan koordinatif. Saat ini, regulasi pengelolaan zakat di Kota Bekasi relatif lengkap walaupun butuh diperbarui di beberapa sisi.
“Di sisi potensi yang bisa dioptimalkan oleh BTN Syariah KCS di luar Kota Bekasi, masih banyak BAZNAS kota/ kabupaten yang belum menerapkan payroll, yang itu bisa direspons cepat oleh BTN untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah masing-masing,” ungkapnya.
Di sisi koordinasi, setali tiga uang dengan Manager BTN Syariah KCS Bekasi Nanang Widyantoro, Ismail juga mendorong agar BTN Syariah bisa hadir di kegiatan keislaman dan bisa memberikan kontribusi secara proporsional. Ia juga mendukung pengelolaan zakat maupun keuangan publik lainnya bisa melalui mekanisme perbankan agar lebih akuntabel.
“Kami berterima kasih atas sinergi yang sudah terbangun dan berharap agar ada perbaikan-perbaikan di sisi yang belum optimal. Semisal bagaimana kita membangun sistem agar pelayanan terhadap muzakki dan mustahik bisa lebih baik lagi,” tukasnya.